Teknik Sampling Dalam Melakukan Penelitian
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . .
Halo, apa kabar? Semoga sehat selalu ya
Nah,pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai teknik Sampling Dalam Melakukan Penelitian tujuannya untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita semua.
Pengertian Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sederhananya sampel merupakan bagian dari suatu populasi penelitian yang digunakan untuk menjawab hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik pengambilan merupakan cara atau metode yang digunakan dalam pengambilan sampel tersebut.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya.
Tujuan Serta Tahapan Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dapat peneliti jumpai di lapangan seperti:
1. Apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
2. Terkendala dalam hal keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
3. Adanya asumsi awal bahwa keseluruhan dalam populasi bersifat seragam sehingga bisa diwakili oleh beberapa sampel yang akan kita ambil.
Dalam melakukan pengambilan sampel terdapat sistematika atau tahapan yang harus kita ikuti dengan cermat. Mengikuti dengan cermat sistematika yang ada akan membantu kita untuk menjawab tujuan dari penelitian kita. Berikut merupakan tahapan umum dalam teknik pengambilan sampel:
a) Mendefinisikan populasi yang akan diamati
b) Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang dapat terjadi.
c) Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat
d) Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
e) Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling.
Macam Teknik Pengambilan Sampel
Macam teknik pengambilan sampel ini kita gunakan tergantung dari jenis penelitian yang kita pilih.secara garis besar metode pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu: probability sampling (random sampel) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak serta non-probability sampling (non-random sampel) teknik pengambilan tidak acak.
Masing-masing dari keduanya masih memiliki macam jenis pengambilan sampel lainnya seperti purposive sampling, cluster sampling, snowball sampling, dan lain sebagainya
1. Probability Sampling
Probability sampling merupakan jenis dalam teknik pengambilan sampel yang melakukan pengambilan sampelnya dengan random atau acak. Metode ini memberikan seluruh anggota populasi kemungkinan (probability) atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel terpilih.
Teknik jenis ini sesuai digunakan untuk populasi yang besaran anggotanya dapat kita tentukan terlebih dahulu. Metode ini menggunakan analisis statistik untuk membantu penentuan sampel terpilihnya. Terdapat beberapa model atau jenis lain dari teknik random, yaitu:
A.Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Jenis ini melakukan pengambilan sampel secara acak melalui cara yang sederhana seperti pengundian atau menggunakan pendekatan bilangan acak.
Kelebihan penggunaan metode ini yaitu dapat mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada anggota populasi tertentu dan dapat mengetahui adanya kesalahan baku (standard error) dalam penelitian.
Sementara itu kelemahan dalam penggunaan metode ini yaitu rendahnya jaminan mengenai sampel yang terpilih dapat bersifat representatif atau dapat mewakili populasi yang dituju.
B. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara acak kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola tertentu. Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil.
Kekurangan Metode ini adalah kita tidak dapat memprediksi variasi dari populasi jika urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak. Selain itu, jika populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap maka sampel akan cenderung sama atau bersifat seragam.
C. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Teknik pengambilan sampel ini melakukan penentuan sampel penelitian dengan menetapkan pengelompokan anggota populasi dalam kelompok-kelompok tingkatan tertentu seperti tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
D. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling)
Teknik pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasar kelompok wilayah dari anggota populasi penelitian. Pada teknik ini subyek penelitian akan dikelompokkan menurut area atau tempat domisili anggota populasi.
Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu wilayah tertentu.
2.Non-Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel non-probability berkebalikan dengan teknik probability sampling. Teknik ini melakukan pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel.Macam dari teknik pengambilan sampel jenis ini antara lain adalah:
1. Purposive Sampling
Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu populasi (representatif).
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Karena peneliti telah membuat kisi atau batas berdasarkan kriteria tertentu yang akan dijadikan sampel penelitian. Misal seperti didasarkan pada ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya. Teknik ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam penelitian. Kelebihan dari metode ini di antaranya tujuan dari penelitian dapat dengan mudah terpenuhi, sampel dapat bersifat lebih relevan dengan desain penelitian, cara ini cenderung lebih murah dan mudah untuk dilaksanakan. Sementara itu kekurangannya sama dengan teknik pengambilan sampel secara acak yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang ditentukan.
2. Snowball Sampling
Biasa dikenal juga dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini menentukan sampel berdasarkan wawancara dengan sampel sebelumnya atau dengan cara korespondensi.
Melakukan pengambilan sampel dengan teknik ini artinya kita bisa meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga akhirnya seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel dengan metode bola salju ini sangat cocok untuk penelitian mengenai hal-hal yang sifatnya cukup sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi dari respondennya. Misal penelitian tentang penyintas kekerasan seksual, penderita HIV, kelompok waria serta kelompok-kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel jenis ini menentukan sampel secara tidak sengaja (accidental). Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang kebetulan ditemuinya pada saat itu.
Misalnya penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, peneliti cukup menunggu di depan toko A lalu menetapkan sampel kepada siapapun orang yang melakukan transaksi jual-beli di toko A tanpa melihat umur, gender, profesi, dan lain sebagainya.
4. Quota Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan menentukan kuota atau jumlah dari sampel penelitian terlebih dahulu. Prinsip penentuannya sama dengan accidental sampling. Tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel yang akan diperlukan.
Kelebihan menggunakan teknik ini dalam pengambilan sampel yaitu bersifat praktis karena sampel penelitian sudah diketahui sebelumnya. Sementara kekurangannya yaitu bias penelitian yang cenderung cukup tinggi dapat terjadi.
Menurut saya Teknik sampling yang cocok digunakan dalam penelitian akuntansi yaitu teknik Probability Sampling
Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan apabila ada kata-kata saya yang tidak tepat saya mohon maaf sebesar-besarnya..
Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar